Ruam popok

Pemahaman dan Etiologi Ruam Popok

Ruam popok adalah radang kulit yang disebabkan oleh kontak yang terjadi dalam waktu yang cukup lama antara kulit dengan popok yang kotor oleh feses dan urin pada bagian perineum dan perianal. Ruam popok juga dapat disebabkan akibat zat yang terkandung pada bahan pencuci kain yang digunakan untuk mencuci popok kain yang tidak dibilas secara sempurna atau beberapa zat yang tidak cocok bagi kulit bayi yang terdapat pada beberapa merk popok sekali pakai. Diare juga menjadi salah satu etiologi ruam popok. Ruam popok adalah gangguan pada jaringan derma ringan tanpa konsekuensi yang serius tetapi terkadang menyakitkan untuk bayi.

Ruam popok juga dapat terjadi karena jamur atau bakteri (impetigo) yang disebabkan oleh bakteri staphylococcus pyogene, yang dapat diobati menggunakan antibiotik. Infeksi yang terjadi karena fungi (mikosis) dan bakteri dapat menyebar ke permukaan kulit lain hingga lipatan leher, perineum, perianal, sela-sela jari kaki dan lain-lain. Mikosis dapat disebabkan oleh fungi candida albicans. Mikosis lain yang dapat dikaitkan dengan ruam popok adalah dermatofitosis, eksaserbasi dermatitis akut oleh malassezia, dan kondisi pseudo mycotic lainnya. Ruam popok terjadi pada bayi mulai dari usia 9 hingga 12 bulan. Ruam popok dapat terjadi selama 2 hingga 4 hari atau bisa lebih lama. Menurut penelitian, dari 300 orang didapatkan hasil diagnosis paling umum 41,7% ruam disebabkan oleh iritasi dermatitis, 33,67% diperparah oleh permasalahan popok, dan 24,67% tidak berhubungan dengan popok.

Gejala Ruam Popok

Ruam popok memiliki symptoms, seperti:

● Bagian yang terkena kontak dengan popok yang terasa panas, nyeri, dan berwarna merah;

●     Bercak merah yang kadang terdapat bentol-bentol merah di area bokong, paha, perianal dan perineum pada bayi.

Jika bayi mengalami gangguan seperti di atas maka orang tua harus memperhatikan jika popok bayi penuh atau kotor atau mengganti merk popok bayi. Ruam popok dapat berkembang menjadi masalah yang serius, jika:

●     Gejala bertahan selama 4 hari atau lebih

●     Demam, kulit seperti melepuh, atau bisul

●     Ruam muncul tidak hanya di daerah perianal atau perineum tapi juga di area yang tidak bersentuhan dengan popok

Tatalaksana Ruam Popok

Sebenarnya ruam popok dapat sembuh tanpa diobati tetapi untuk ruam popok akibat fungi candida albicans dapat menghasilkan iritasi kronis. Adapun hal-hal yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala ruam popok, yaitu:

●     Ganti popok yang sudah kotor atau penuh sesegera mungkin;

●     Bersihkan tubuh bayi yang terkena popok dengan bersih menggunakan air hangat dan bisa ditambahkan dengan minyak zaitun;

●     Hindari penggunaan tisu basah beralkohol;

●     Mengoleskan topikal emolien yang mengandung jelly petroleum atau zinc oxide pada bagian yang biasa terkena popok;

●     Ganti popok dengan bahan yang memiliki daya serap tinggi;

●     Jika terdapat ruam popok hindari kelembaban.

Tindakan Preventif Mencegah Ruam Popok

Tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah ruam popok adalah dengan menjaga kesehatan pantat bayi dengan cara, mengganti popok sesering mungkin untuk menghindari etiologi ruam karena fungi, menghindari popok atau celana dari bahan plastik yang dapat menyebabkan bagian perianal dan perineum menjadi lembab, menyusui bayi karena menurut penelitian bayi yang meminum asi tidak rentan terkena ruam, dan menggunakan sabun yang aman untuk kulit bayi.

Referensi :

  1. Noovomoi: Ruam popok: https://www.noovomoi.ca/vivre/sante/article.erytheme-fessier.1.1303983.html
  2. Natre et gandir: Ruam popok: https://naitreetgrandir.com/fr/sante/naitre-grandir-sante-bebe-fesse-rouge-erytheme-fessier/
  3. NCBI: Dermatitis popok: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559067/

 

Keyword : Ruam popok

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *