Keratosis Seboroik

Pemahaman Keratosis Seboroik

Keratosis seboroik adalah kondisi kulit berpigmen, kondisi lesi epitel superfisial yang biasanya seperti kutil, atau kadang kadang terlihat seperti papula yang halus. Keratosis seboroik adalah jenis tumor epidermal yang biasanya terjadi pada individu paruh baya atau lanjut usia. Keratosis seboroik adalah tumor jinak yang sering muncul dengan ciri khas morfologi yang tumpang tindih dengan lesi kulit ganas lainnya.

Karena jinak tidak terlalu diperlukan perawatan untuk keratosis seboroik namun banyak orang yang melakukan pengobatan. Mengingat prevalensi tumor ini, sangat penting untuk memahami pemeriksaan dan tatalaksana dari keratosis seboroik. Keratosis seboroik disebabkan oleh proliferasi jinak dari keratinosit yang tidak sempurna dan menghasilkan perubahan warna kulit yang berbentuk datar, bulat, atau oval yang tebal.

Tatalaksana Keratosis Seboroik

Banyak cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan keratosis seboroik. Biasanya tidak terlalu diperlukan perawatan kecuali jika terjadi iritasi, gatal, atau merasa mengganggu penampilan. Pengobatan dengan cryotherapy adalah perawatan paling umum dan manjur yang dapat diterima dengan mudah oleh penderita keratosis seboroik. Metode ini menggunakan nitrogen cair yang bertujuan untuk membekukan sel yang menyebabkan kematian pada sel. Tidak ada pedoman tentang pembekuan pada sel keratosis seboroik karena tergantung dari ketebalan lesi. Semakin tebal lesi maka semakin memerlukan beberapa siklus pembekuan/pencairan untuk mengobati secara efektif. Metode ini memiliki rencana perawatan pasca-prosedur yang relatif rendah namun dapat menyebabkan eritema (bercak kemerahan), nyeri, atau membentuk bula.

Metode lain dalam mengatasi keratosis seboroik yaitu dengan cara pembedahan eksisi. Prosedur ini memerlukan anestesi lokal. Eksisi superfisial dapat dilakukan menggunakan pisau bedah, pisau eksfoliasi khusus, atau pisau cukur bermata dua. Hasil pembedahan kemudian dibawa ke laboratorium untuk mengetahui patologi yang tepat. Metode lain yaitu dengan elektrodesikasi dengan atau tanpa kuretase. Proses ini menghilangkan lesi epidermis tanpa invasi ke dalam dermis. Cara ini memerlukan anestesi lokal yang dapat dilakukan di luar ruangan operasi. Metode ini menggunakan kuret untuk mengikis dan membuang jaringan epidermis yang biasanya diikuti dengan elektrodesikasi dengan hyfrecator atau cauter untuk memastikan bahwa pengangkatan dilakukan dengan sempurna. Kuretase dan pengeringan memberikan hasil yang efisien dan umumnya memiliki tingkat komplikasi yang rendah. Kemungkinan komplikasi dari kuretase dan pengeringan adalah infeksi, jaringan parut, dan hiperpigmentasi.

Para peneliti sedang meneliti obat topikal untuk pengobatan keratosis seboroik. Gel dan obat topikal yang digunakan seperti tazarotene, imiquimod cream, alpha-hydroxy acid, dan salep urea, telah digunakan meskipun memiliki hasil yang menjanjikan evaluasi lebih lanjut diperlukan untuk kemanjuran obat ini. Efek samping obat topikal ini biasanya ringan seperti eritema, scaling dan hiperpigmentasi.

Cara lain adalah dengan melakukan terapi laser. Terapi laser adalah pilihan yang paling digemari karena hasil yang relatif cepat dan tidak melalui pembedahan. Ada dua jenis laser yang digunakan dalam pengobatan keratosis seboroik yaitu, laser ablative (laser YAG dan CO2) dan laser non ablative (laser alexandrite 755 nm).

Diagnosis Keratosis Seboroik

Cara untuk mendiagnosis keratosis seboroik cukup dengan melakukan penilaian klinis. Jika tumor berwarna gelap, seragam, memiliki pertumbuhan yang lambat, dan memiliki tampilan verukosa yang khas maka, kemungkinan besar itu adalah tumor jinak yang tidak memerlukan pemeriksaan lebih lanjut. Selanjutnya pemeriksaan dermoskopi membantu dalam membedakan tingkat keganasannya.

Jika memiliki kekhawatiran lain seperti lesi ulserasi atau perubahan ukuran keratosis seboroik yang cepat maka disarankan untuk menjalani biopsi kulit untuk mendapatkan jawaban pasti karena keratosis seboroik juga dapat terjadi dikarenakan adenokarsinoma saluran GI, leukimia, limfoma, dan lain-lain.

Referensi

  1. NCBI: Keratosis Seboroik: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545285/
  2. F1000Research: Perawatan lanjutan terbaru dalam menangani dan memahami keratosis seboroik: https://f1000research.com/articles/8-1520/v1
  3. MSD: Keratosis Seboroik: https://www.msdmanuals.com/fr/professional/troubles-dermatologiques/tumeurs,-excroissances-et-l%C3%A9sions-vasculaires-cutan%C3%A9es,-b%C3%A9nignes/k%C3%A9ratose-s%C3%A9borrh%C3%A9ique

Keyword : Keratosis Seboroik

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *