Keratosis Aktinik

Pemahaman Keratosis Aktinik

Apa itu Keratosis Aktinik?

Keratosis Aktinik (AK) adalah penyakit pra kanker paling umum yang terbentuk pada kulit yang rusak akibat paparan berbahaya dari sinar ultraviolet (uv) dari matahari dalam jangka waktu yang panjang. Hal ini mengakibatkan keratinosit epidermis displasia yang dikenal oleh banyak orang sebagai kankerisasi lapangan. Keratosis aktinik membuat penderita memiliki resiko yang tinggi terkena kanker kulit, karena keratosis aktinik dapat berkembang menjadi karsinoma sel skuamosa.

Seperti Apa Bentuk Keratosis Aktinik Itu?

Keratosis aktinik sering muncul dengan bercak kulit kering, bersisik, atau berkerak yang dimulai dari papula kecil yang berkembang menjadi plak besar. Lesi ini dapat berwarna merah, coklat, hitam, putih, atau seperti warna daging yang terkadang menonjol. Karena memiliki tekstur yang cukup kasar biasanya keratosis aktinik lebih mudah dikenali dengan disentuh daripada dilihat. AK di punggung tangan biasanya lebih tebal sedangkan pada leher dan kepala biasanya lebih tipis. AK dibedakan menjadi 3 tingkat resiko, yaitu

● Tingkat pertama: yang terlihat dan sedikit teraba

●     Tingkat kedua: yang terlihat dan teraba

●     Tingkat ketiga: yang terlihat jelas dan hiperkeratosis

Dimana Keratosis Aktinik Sering Muncul?

Keratosis aktinik sering muncul pada bagian-bagian tubuh yang sering terkena oleh sinar matahari seperti wajah, bibir, telinga, kulit kepala, bahu, leher, serta punggung tangan dan lengan bagian bawah. Actinic cheilitis merupakan bentuk lain dari keratosis aktinik yang berada pada bagian bibir bawa dan bentuk lainnya lagi adalah lichen planus.

Apakah Keratosis Aktinik Berbahaya?

Meskipun menurut penelitian kecil kemungkinan terjadinya komplikasi keratosis aktinik berkembang menjadi kanker kulit hanya sekitar 5% hingga 10%, akan tetapi lebih baik menemui dokter kulit jika merasa memiliki keratosis aktinik karena kanker kulit berasal dari karsinoma sel skuamosa yang dimulai sebagai keratosis aktinik.

Hal-Hal yang harus diperhatikan:

● Keratosis aktinik adalah kerusakan kulit akibat sinar matahari maka bagi penderita diharuskan berhati-hati karena keratosis aktinik dapat berkembang menjadi kanker kulit.

●     Karsinoma sel skuamosa yang dibiarkan dapat menjadi invasif dan berpotensi berbahaya.

Konsultasi keratosis aktinik adalah suatu langkah terbaik agar lesi bisa didiagnosis secara lebih akurat dan mendapat pengobatan yang tepat. Mengobati keratosis aktinik sejak dini untuk mencegah kanker terutama pada kulit kepala dan leher, dimana kanker kulit bisa lebih agresif. Diagnosis dari AK adalah dengan melakukan biopsi kulit jika terjadi lesi yang besar, berdarah, ulserasi, atau indurasi.

Keratosis aktinik dapat dicegah dengan melindungi kulit dari sinar ultraviolet bahkan pada saat matahari tertutup awan. Memakai sunblock adalah langkah penting dalam mencegah keratosis aktinik.

Tatalaksana Penderita Keratosis Aktinik

Jika terdapat keratosis aktinik mata itu adalah tanda dari kerusakan kulit yang merupakan gejala awal dari kanker. Ada banyak pilihan perawatan untuk mengobati keratosis aktinik, yaitu:

1)    Intervensi bedah (operasi)
Pembedahan (operasi) biasanya dilakukan pada orang yang memiliki satu atau lebih lesi ini. Beberapa cara menghilangkan lesi ini dengan operasi, yaitu:
a. Pengelupasan kimia
b. Cryosurgery, biasanya dilakukan jika lesi tersebar dan terbata.
c. Kuretase dan pengeringan
d. Operasi laser

2)    Perawatan dengan obat topikal
Pengobatan ini biasanya dilakukan untuk lesi yang terlihat maupun tidak terlihat dengan resiko rendah. Kandungan yang dapat membantu mengobati keratosis aktinik adalah fluorouracil, diklofenak, imiquimod, dan ingenol mebutate.

3)    Terapi fotodinamik
Terapi fotodinamik dengan paparan cahaya biru dan merah dalam jangka waktu tertentu dapat membunuh sel kanker. Terapi fotodinamik sangat efektif sebagai pengobatan tunggal untuk menghancurkan lesi tanpa merusak jaringan sehat.

4)    Terapi kombinasi
Dokter dapat mengkombinasikan perawatan di atas agar dapat meningkatkan fotosensitivitas.

Etiologi Keratosis Aktinik

Seperti yang kita tahu penyebab dari keratosis aktinik adalah paparan dari sinar ultraviolet. tapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko dari keratosis aktinik, seperti:

● Paparan dari sinar ultraviolet pada kulit yang tidak terlindungi. Akibat dari sinar matahari bersifat kumulatif, jadi semakin lama terpapar sinar ultraviolet maka semakin tinggi kemungkinan terkena keratosis aktinik.

●     Lingkungan, karena semakin dekat dengan garis khatulistiwa maka semakin besar kemungkinan terkena keratosis aktinik;

●     Lemahnya sistem imun. Paparan sinar ultraviolet yang luas menekan sistem kekebalan dan mengurangi kemampuannya untuk memperbaiki kerusakan lebih lanjut;

●     Kulit yang cerah, orang berkulit putih lebih rentan terkena keratosis aktinik. Di Australia 40-50% orang kaukasia yang berusia lebih dari 40 tahun terkena keratosis aktinik.

●     Usia diatas 40 tahun;

●     Gaya hidup.

Bagi para penderita immunocompromised (seperti orang yang menjalani transplantasi organ atau orang yang menjalani terapi imunosupresif) memiliki persentase lebih tinggi terjangkit keratosis aktinik.

Referensi :

  1. Skin Cancer Foundation: Keratosis aktinik: https://www.skincancer.org/international/la-keratose-actinique/
  2. NCBI: Diagnosis akurat gangguan kulit keratosis aktinik: review sistematis: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7588151/
  3. PMC: Bagaimana cara merawat keratosis aktinik: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4517799/

Keyword : Keratosis

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *